Ibu kasihku

 


Selamat datang kembali di Lintang Indonesia, ini adalah puisi salah satu peserta Lomba Cipta Puisi Tingkat Nasional Lombaterbaru x infolombapuisi Deadline 1 Oktober. Puisi ini salah satu dari sekian banyak puisi yang dibukukan ke dalam buku yang berjudul, "Fantasy".

Untuk informasi lengkap lomba ini silakan klik di sini

Cover Buku Fantasy


Selamat menikmati puisi di bawah ini:



Ibu kasihku


Ibu Kasihku


Ibu semakin tahun umurku kian menipis

Kau bekali aku dengan ilmu tiada habis

Dan bila malam dengan kegelapan kau ajari semangat juangmu 

Membuat anakmu kagum dengan perjuangan hidup sampai detik ini


Ibu jika kurindu dengan petuahmu 

Kucari selendang lusuh berwarna putih

Menghantarkan belaian samuderamu

Kucium lembut sambil memainkan untaian tasbih doa sujud malam


Ibu bersama kita bisa merangkai untaian kata  - kata indah

Membanggakan anakmu mengelilingi keelokan nusantara

Kemanapun yang aku mau kau bimbing dengan kekuatan 

Tanpamu  aku takkan bisa menjadi berlian yang bersinar hingga hari ini


Ibu kerinduanku akan cintamu saat ini

Tak bisa tergantikan dengan tahtanya dunia

Hanya kidung - kidung alunan syahdu yang menenangkan jiwa

Jika rindu ragamu kupandangi foto usang terpajang didinding yang sendu


Ibu kau bagaikan matahari menyinari kegundahan, air penyejuk dikala dahaga 

Bahkan ibu rela mempertaruhkan nyawa

Melewati derasnya aliran sungai, lebatnya pepohonan hutan

Dan meniti jembatan sakaratul maut


Ibu kini hanyalah bisa kucium harum semerbak

Sebongkah nisan tertulis indah namamu ibu

Dalam ruang kosong dan hampa tanpamu

Menghiasi jiwaku yang merindukanmu


Kini kita tidak lagi berada didunia yang sama ibu

Tak lagi aku bisa berkeluh kesah,menyandarkan dukaku dipangkuanmu

Aku hanya menatapmu diam membisu dalam doa panjang

Telah kutanam keteguhan hati agar ikhlas dengan semangat juangmu selama ini


Ibu kasihku, tambatan hati, belahan jiwaku

Tiga amanahmu akan selalu kujaga; menyisikan rezekimu walau sedang kekurangan

Tetap tersenyum meski hati anakmu  diliputi kesedihan

Selalu berbaik sangka karena sang IIlahi Robbi tempat berkeluh kesah pengobat rinduku.




                                            Pangkalpinang, 4 September 2021

"


Previous
Next Post »

EmoticonEmoticon

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.