Hulu Aral

 


Selamat datang kembali di Lintang Indonesia, ini adalah puisi salah satu peserta Lomba Cipta Puisi Tingkat Nasional Lombaterbaru x infolombapuisi Deadline 1 Oktober. Puisi ini salah satu dari sekian banyak puisi yang dibukukan ke dalam buku yang berjudul, "Fantasy".

Untuk informasi lengkap lomba ini silakan klik di sini

Cover Buku Fantasy


Selamat menikmati puisi di bawah ini:



Hulu Aral

Karya: Fitrothul Mukaromah


Terangkat jarinya mengeja aksara pada angkasa

Ia gambarkan ujung-ujung yang baginya selalu minta dipuja

Berangkat, ia berkendara harap menatap asa

Bertemankan dengung doa ibunda tercinta


Kerap ia jumpa, jurang-jurang menganga

Meneriakkan godam pematah cita

Takut? Pastinya

Sungguh, ia seperti kosongnya kertas


Namun, lentera itu tetap tuntun dia


Terkadang, bergetar raganya mendengar

Gemuruh petir selayak cacian

Cacian menggelegar di sisi telinganya

Dekat, selayak satunya air dan bumi selepas hujan

Sungguh, aral itu begitu dekat bak ajal

Berteriak, tertawa hina padanya, menjegal


Lalu terkadang ia jatuh, terjungkal

Disembunyikannya selalu luka itu

Bila nampak, tentu si Aral ‘kan terpingkal

Lalu, semakin patah, lah melati lugu itu


Tiap halang yang terbentang,

tiap aral yang melintang

Tidaklah tiada berpunca pada satu cipta

Ialah ‘dia’ yang memberi nama


Trenggalek, 10 September 2021


"


Previous
Next Post »

EmoticonEmoticon

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.