Cover buku |
Selamat Menikmati puisi di bawah ini:
" Hujan Kerinduan
Entah di bilang mana
Rintik hujan menyatu dengan airmata
Isaknya pecah terbentur hati bersengketa
Sementara gerimis masih saja menarikan tarian asa
Di antara genangan yang basah
Lantunan ayat sang surya memudar tanpa tercegah
Perihal angin yang mendengus dengan kesal
Mengumpat segenap pasal yang di suguhkan oleh muasal
Dedaunan resah
Bisakah angin menutup mata
Sesat dingin yang purba
Menepis hujan di setiap patahan rasa
Langit menggelabu dengan cepat
Hitam memekat bagai rayuan rindu melaknat
Sementara kilat tak henti meneriaki bumi
Akankah badai merupa diri?
Menghukum hari yang kini tak lebih dari kepingan tanpa arti
Sekali lagi
Aku hanya mampu berdiri
Menyaksikan hujan menggenapi elegi
Entah angin ataukah badai
Hujan ini terlalu pasai untuk usai
"
EmoticonEmoticon
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.