Selamat menikmati puisi di bawah ini:
"HARI AKHIR.
Dunia hanya cerita
Akan hilang termakan usia
Di mana kita sekarang?
Berada di penghujung zaman.
Dahulu pernah bermimpi bagai puteri
Sekarang, sakit bagai tertusuk duri
Akankah semua berlalu seperti hari ini?
Tidak, semua akan terkenang hingga mati.
Namun, berkata bahwa setelah mati akan melupa
Kemudian bimbang bagaimana nasib keluarga tercinta
Orang dekat, sahabat karib, dan kekasih.
Lantas, tidakkah berpikir bagaimana diri sendiri?
Padang pasir di Timur Tengah akan kalah dengan Padang Mahsyar
Di mana kita berkumpul dalam satu tempat menuju dua tujuan berbeda
Sudahkah amal kita?
Wahai manusia yang beriman, sudahkah kalian bertaubat hari ini?
Sudahkah bersyukur atas nikmatmu hari ini?
Sungguh, sangat rugi bagi mereka yang tidak pandai dalam ibadah.
Hati menangis, jiwa menjerit
Tatkala lahar yang panas melahab kulit
Menyerukan kalimat tobat
Tetapi, sudah terlambat
Wahai manusia yang beriman
Siapkan amal kalian
Sungguh siksa neraka itu pedih
Dan siksa kubur itu perih
Sudahi dunia ini, Sudahi huru-hara ini
Ambil sajadahmu
Bersujudlah dan mohon pertolongan pada Rabb-Mu
Dunia hanya panggung sandiwara belaka
Memakai topeng dan perhiasan yang tidak berguna
Sudahlah, tidak akan sia-sia seorang hamba yang bertobat sekarang.
Sungguh, panas api neraka lebih kejam dari pada panas api dunia.
Muara Ancalong, 31 Agustus 2021.
"
EmoticonEmoticon
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.