DUKA DI PELUPUK MATA

 


Selamat datang kembali di Lintang Indonesia, ini adalah puisi salah satu peserta Lomba Cipta Puisi Tingkat Nasional Lombaterbaru x infolombapuisi Deadline 1 Oktober. Puisi ini salah satu dari sekian banyak puisi yang dibukukan ke dalam buku yang berjudul, "Fantasy".

Untuk informasi lengkap lomba ini silakan klik di sini

Cover Buku Fantasy


Selamat menikmati puisi di bawah ini:



 DUKA DI PELUPUK MATA


Burung datang membawa pesan usang.

Selembar kertas yang dapat meruntuhkan jati diri.

Aku seperti dihantam ribuan dinding.

Tertusuk jarum, tertimpa besi.


Kamu tahu apa isi pesan itu?

Sepucuk pesan untuk aku memilih antara, mama atau papa.

Dengan lantangnya seperti tidak terjadi sesuatu.

Aku menahan segala rasa yang berada di pelupuk mata.



Tuhan, apa engkau bisa menjadi penyembuh?

sekarang hanya mata yang mampu menyiratkan rasa sakitnya.

Jari jari yang terkepal kuat, serta kuku yang ikut memutih.

Bahkan, ribuan belati yang tertancap pun  tidak akan begitu menyakitkan rasanya.


Bagaimana aku bisa memilih, jika seharusnya aku bisa mendapatkan keduanya?

Apa mereka tidak memikirkan aku, akan seperti apa suatu hari nanti?

Kalau memang harus memilih, mau tau apa jawabanku untuk keduanya?

Aku memilih mati."


Previous
Next Post »

EmoticonEmoticon

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.