Selamat menikmati puisi di bawah ini:
Dia Ayah
Dia
Sosok laki-laki tua,
Yang perlahan dimakan usia
Dengan wajah keriput
Badan kurus dan terbungkuk
Kupandang dengan lekat
Panas siang itu mulai membakarnya,
keringat mulai membasuhi tubuhnya
Di derai lelah nafasnya.
Aku menunggunya pulang
Dia datang,
Dengan jiwa yang letih
Namun masih terukir senyum di raganya
Di heningnya malam
Aku terbangun dari tidur
Melewati lorong tanpa pencahayaan
Kupandang lelaki tua itu
Sedang duduk disajadah
Rupanya sedang mengadu pada tuhannya
Tangisan dalam hening
Dan doa begitu tulus
Dipanjatkan dengan ikhlas
Sungguh tulus pengorbananmu
Wahai Ayah sosok luar biasa untuk putrinya
EmoticonEmoticon
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.