Cover buku |
Selamat Menikmati puisi di bawah ini:
BULAN PURNAMA
Pada malam purnama saat itu,
Aku terdiam, bagai ruang tak berpenghuni,
Dan Kau bangunkan mata ku yang perih,
Setelah puluhan tahun aku menikmati
gelap nya pedih.
Ku dengar jelas bahwa kau memanggil
manggil namaku, di telingaku.
Aku tak tahu engkau sedang apa, dan aku
tak tahu harus bagaimana.
Andai saja aku bisa berbicara dengan burung hantu, yang membuka mata nya setiap malam, akan ku suruh burung itu mengawasi dirimu di setiap malam agar
kau tidak jatuh dalam lubang kegilaan.
Dan aku ingin memastikan bahwa setiap buih cintaku, hanya untuk mu bukan yang
lain. "
EmoticonEmoticon
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.