![]() |
Cover buku |
Selamat Menikmati puisi di bawah ini:
"Bui Halom, Terbit Fajar
Gelap gulita diselingi rintihan sedu
Tenggelamnya mentari mendatangkan petang melenyapkan senja
Dirubung gelisah nan datang guncangan jiwa
Mengobrak abrik segala lara
Dalam gentaran trauma - meremuk daksa -
Deru napas dan nadi berpacu tak beraturan
Menabrak emosi, menggelar ilusi
Dekap rasa yang kian menghilang
Frustasi menjajah mental
Cibiran kotor penuh bualan kedustaan
Membuat raga semakin tak berdaya
Hampa!
Datang setitik cahaya penerang kegelapan
Menanyakan perihal masa depan
Akankah tercapai segala harapan dan angan?
Akankah bergerak maju dengan hanya berdiam diri?
Akankah diri mencapai puncak, jika langkah masih menetap?
Usiamu masih teramat muda
Perjalananmu masih panjang
Masa depan menanti didepan atma
Terbuka lebar menunggu pencapaian
Bangkit dan berjalan
Tetaplah berjuang demi kehidupan
Obatilah luka, tutuplah telinga
Buang segala hal buruk dalam jiwa
Bui halom, terbit fajar
Percayalah dirimu akan bersinar
Terbang tinggi dan menggapai bintang
Menerima tepuk tangan kebanggaan"
EmoticonEmoticon
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.