Selamat menikmati puisi di bawah ini:
Bencana
Deru tangis anak di reruntuhan kota
Kehilangan naungan jiwa dan raga
Menyisakan bayang - bayang tiada lupa
Gelap malam dengan serangan bencana
Bencana perenggut senyum dan tawa
Pematri beratnya duka dan lara
Gedung runtuh gempa bumi mengguncang
Tanah longsor menimbun singgasana ratu
Perahu - perahu nelayan dihempas tsunami
Tak pernahkah bencana ini terbayang
Dikala manusia berlalu tanpa malu
Bangga dengan dosa yang dimiliki
Banjir bandang siap menerjang desa
Pasak - pasak bumi siaga tuk meletus
Puting beliung menari bagai putri bergaun
Sudah, hentikan jalani dosa - dosa
Sambung tali saudara yang terputus
Mohon ampunan Sang Maha Pengampun"
EmoticonEmoticon
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.