
Selamat menikmati puisi di bawah ini:
Alunan Kisah
Dengan pelan ku pejamkan mata, Seiring berlalunya angin lembut menyapa, Mengenang kembali rasa yang telah tiada, Rasa yang dulu hadir pada dua raga.
Yang hadirnya mengundang senyum kala di ingat, Yang datangnya mengusir sepi dan sakit, Kisah indah yang terlewati sesaat, Membawa damai didalam hati.
Namun semua hilang tak bersuara, Layaknya orang bisu menyapa, Hati bertanya tanpa jawab, Membawa ragu yang tertancap.
Mendung memulai perannya kini,
Menghapus semua warna-warni hari, Rintik hujan tak menepi, Bak air mata yang berderai.
Ku pandang setiap sudut kota yang pernah kita singgahi, Ku lewati jalan yang dulu bersama kita lalui, Meninggalkan kisah yang tak akan pernah pergi, Sebagaimana pun kuat dunia merebutnya dari sisi.
Panasnya sinar, sejuknya angin.Gelapnya malam dan dinginnya hujan, Telah kita rasa bersama dikala itu, namun kini hanya akan menjadi sejarah dalam hidupku.
Terimakasih pernah ada, Terimakasih pernah hadir, Terimakasih untuk pahit manisnya cinta, Yang pernah kau ukir."
EmoticonEmoticon
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.