Tempurung kebebasan Menuju Jati Diri


Selamat datang kembali di Lintang Indonesia, ini adalah puisi salah satu peserta Lomba Cipta Puisi Tingkat Nasional Lombaterbaru x infolombapuisi Deadline 1 Oktober. Puisi ini salah satu dari sekian banyak puisi yang dibukukan ke dalam buku yang berjudul, "Fantasy".

Untuk informasi lengkap lomba ini silakan klik di sini

Cover Buku Fantasy


Selamat menikmati puisi di bawah ini:



 "Tempurung kebebasan Menuju Jati  Diri


Basa terselit kering

Hitam putih warna kehidupan

Jari jemari manari

Melukiskan alunan pikiran

Semerbak butiran krikil

Tak kala aku menatap

Keindahan ibu pertiwi

Memandang cahaya Ilahi

Cerminan sandaran kehidupan

Aku terjatuh, dibawah rintihan 

Yang membungkam hasrat 

Mengembangkan jati diri

Aku terabaikan dari keramain

Lontaran kata yang menyakitkan hati

Terasa tembok telinga  menolak untak di sambut

Meraknya sentuhan tangan yang menjulang

Sandaran terasa kosong

Kala hempasan bahu 

Menyetuh jiwa, terasa tersayat

Karena hati diam membisu

Aku hempaskan tempurung itu

Tangan bergetar

Kaki terasa kaku 

Mata memandang

Jati diri telah muncul

Bukankah tamparan bahu itu

Bisa terkikis?

Usaha bukan lah hal yang muda

Berdiri tegak melebihi dari segalanya

Bukankah terasa indah tumpuan kaki bisa berdiri sendiri

Kokoh beralaskan hitam nya daratan?

Bebas, hempaskan segala beban

 Merdeka berarti Mampu berdiri sendiri

Buang ego, singkirkan tempurung opini

Yang malah membuat mu jatuh dan tak bisa bangkit

Hidup keras, bila tetap di garis penindasan

 bak indah bila berdiri sendiri

Kokoh menatap masa yang indah

Abiakan cacian

Lontarkan senyuman

Kamu merdeka

Bila kharisma diri mu

Berkibar pada jati diri mu.


"


Previous
Next Post »

EmoticonEmoticon

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.