Tak pernah ternilai


Selamat datang kembali di Lintang Indonesia, ini adalah puisi salah satu peserta Lomba Cipta Puisi Tingkat Nasional Lombaterbaru x infolombapuisi Deadline 1 Oktober. Puisi ini salah satu dari sekian banyak puisi yang dibukukan ke dalam buku yang berjudul, "Fantasy".

Untuk informasi lengkap lomba ini silakan klik di sini

Cover Buku Fantasy


Selamat menikmati puisi di bawah ini:



Tak pernah ternilai



Aku tersesat...

 

Tersesat kepada pemilik hati, yang selama ini singgah


Kamu awalnya mengukir tawa


Tapi berakhir dengan luka


Luka itu menusuk hati ini begitu perih


Hingga membuat senyumanku telah sirna


Hujan yang mengiringi setetes air mataku


Menangis tanpa suara


Terasa hampa tanpanya


Rindu ini menyesakkan dalam dada


Kini aku mengerti


Semua sikap manismu, canda tawamu itu palsu


Aku begitu bodoh


Terjerat dalam sandiwaramu


Aku tak ingin mendustai hati


Disaat bersamamu, aku merasakan adrenalin yang begitu hebat


 Jika bisa...


Aku ingin menghentikan waktu


Aku ingin menghabiskan waktu bersamamu lagi, lagi dan lagi


Namun sekarang...


Sandiwaramu telah usai


Kamu kembali menjaga jarak


Seakan ada dinding kokoh, yang tak kasat mata


Sekarang, kamu adalah delusi yang tak pernah bisa ku gapai


Kini, ku tak dapat lagi melihat senyuman manismu 


Dan kini, kau menatapku begitu dingin


Tatapanmu menusuk didalam hati


Seakan kau menancapkan ribuan pisau  


Air mataku meluruh dengan sendirinya 


Untukmu...


Mungkin kenangan kita tak pernah ternilai


Namun...


Untukku kenangan kita tak pernah bisa ku lupakan"


Previous
Next Post »

EmoticonEmoticon

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.