Selamat menikmati puisi di bawah ini:
Si merah dari negeri Gayo
Dua tahun lebih sudah kami rasakan pahitnya
Empat masa pergantian musim juga telah usai
Hidup di tengah ladang wabah berbahaya
Membuat ekonomi surut hingga terbengkalai
September telah memasuki pertengahannya
Semerbak harum melati perkebunan telah hilang
Terbentuknya bulatan hijau kecil yang mempesona
Jadilah kini kumpulan buah orange yang tak bisa di terawang
Oktoberpun kini hampir tiba pada senyumnya
Si merah harapan dari negeri dingin Gayo
Satu persatu biji di petik lalu di pisahkan dari kulitnya
Tersisa lapisan putih kekuningan yang siap di olah
Kopi asli yang tumbuh dari negeri di atas awan
Kesetaraan kualitas jangan di lawan
Kenikmatan rasa jangan di tanya kawan
Tapi bukan tentang itu semua, malainkan nilai yang kami dapatkan
Alfita Zahara
Takengon, 30 Agustus 2021"
EmoticonEmoticon
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.