PUISI SEARAH CAKRAWALA


Selamat datang kembali di Lintang Indonesia, ini adalah puisi salah satu peserta Lomba Cipta Puisi Tingkat Nasional Lombaterbaru x infolombapuisi Deadline 1 Oktober. Puisi ini salah satu dari sekian banyak puisi yang dibukukan ke dalam buku yang berjudul, "Fantasy".

Untuk informasi lengkap lomba ini silakan klik di sini

Cover Buku Fantasy


Selamat menikmati puisi di bawah ini:



 SEARAH CAKRAWALA


Kita hanya nikmati rasa

Tenggelam dalam tangis air mata

T’lah lama kita sakit sebab luka

Tapi kini biar angin redakannya

Ada gamang yang ditaklukan

Ada tangis yang ditenangkan

Ada hilang yang diikhlaskan

Waktu sudah mulai tak sejalan

Masa sudah mulai melakukan pertempuran

Di antara jiwa – jiwa itu harus saling menguatkan

Menebar semangat yang harus dibangkitkan

Menitik langkah tuk menitih bintang

Langit cerah pun ikut bersua

Membakar semangat yang membara

Membunuh malas yang melanglang buana

Bergema mengundang jiwa

Tak luput, kaki ini pernah tersandung

Pun tubuh ini tersungkur

Bercambuk ragu terbanyang luruh

Tiangku hanyalah sandaran semu

Hingga aku diam membisu

Pedang baja? Ya, sekeras itu aku ditempa

Tak peduli siapa mereka

Biarkan caciannya berbicara

Suatu waktu akan kutampar dengan fakta

Perlahan aku dibuatnya percaya 

Diyakinkan pula akan kesempatan kedua

Bangkit, yakin, dan berjuang itu ada

Terlintas pula “aku harus bisa”

Bagai angin aku berlari

Meringkas jarak pada nyata yang menanti

Aku dituntut untuk berdiri

Bukan larut dalam imajinasi

Padamu harapku, setitik bintang di ruang sendu

Bawalah daku terbang membuang halu

Melambung tinggi….Searah cakrawala biru


Previous
Next Post »

EmoticonEmoticon

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.