Puisi Mampir ke Museum Kampung


Selamat datang kembali di Lintang Indonesia, ini adalah puisi salah satu peserta Lomba Cipta Puisi Tingkat Nasional Lombaterbaru x infolombapuisi Deadline 1 Oktober. Puisi ini salah satu dari sekian banyak puisi yang dibukukan ke dalam buku yang berjudul, "Fantasy".

Untuk informasi lengkap lomba ini silakan klik di sini

Cover Buku Fantasy


Selamat menikmati puisi di bawah ini:



 "Mampir ke Museum Kampung


Mampir ke museum kampung

Aku disambut senyum lepas tetanggaku

Anak-anak tak berkasut melompat ria

Buru-buru cium pipi kiri pipi kanan

Sambil mengunyah sirih pinang


Mampir ke museum kampung

Kutemui muka-muka keriput

Seng-seng rumah coklat berkarat

Gedung sekolah terkelupas tak beraturan

Waktu berjalan dan tiada kompromi


Mampir ke museum kampung

Aku diberi jagung bose, ikan kering dan segelas kopi

Turun-temurun

Tiada yang luar biasa

Dan aku masih bersyukur karena mereka membentuk tulangku


Mampir ke museum kampung

Kudapati tembakau dan sirih pinang

Pada mulut-mulut tua

Tengah membaca mantra kerinduan akan waktu yang berubah

Kala rasa nikmat menjadi tujuan tunggal kisah hidup

Dan seorang bocah berbisik

Kapan kau kembali ke kota Kak?

"


Previous
Next Post »

EmoticonEmoticon

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.