Selamat menikmati puisi di bawah ini:
"Kado Kita untuk Indonesia
76 tahun yang lalu
Lepasnya duka yang sudah lama membelenggu
Lewat perjuangan para pahlawan yang mampu
Membuat kata merdeka dapat kita ucapkan tanpa ragu
Kini
Indonesia kembali dijajah lagi
Bukan oleh para kompeni
Tapi pandemi yang menyiksa tiada henti
Melekat dan kemudian menyakiti
bahkan yang tidak sanggup telah pergi meninggalkan dunia ini
Lihat..
Anak kecil itu sendirian di dunia yang penuh kekejaman
Ia memandang nissan
Mengingat ibunya yang kan selalu dirindukan
Lihat..
Apakah kau melihatnya?
Anak-anak berlomba menghabiskan kerupuknya
Pemuda pemudi yang menarik tali tambang dengan begitu eratnya
Bapak-bapak yang memanjat pinang demi hadiah di puncaknya
Tak lupa ibu-ibu yang menyanyi sambil menari dengan keceriaan di wajahnya
Tidak
Aku yakin kita semua tidak melihatnya
Bendera merah putih itu kesepian
Merindukan keramaian di bawah kibarannya yang mengagumkan
Lagi
Yang kita lihat kini hanyalah penderitaan
Pendapatan hanya cukup untuk makan
Bahkan ada yang sampai tak sanggup beli makanan
Ada pula yang tak tahan menyebar berita asal asalan
Menyebut semua inu hanyalah rekayasaan
Padahal korban sudah masuk liang kuburan
Jika dulu para pahlawan bisa bertahan
Menyaksikan sekawanan bertumbangan
Hati tersayat
Tapi di depan, residen tank penindas masih harus ditumpaskan
Kini..
Mengapa kita tak mampu untuk bertahan?
Pandemi ini akan abadi jika kita tidak segera melakukan perlawanan
Jangan biarkan perjuangan pahlawan menjadi kesia-siaan
Tetapi kobarkanlah api semangat perjuangan
Mari bersama kita tumpaskan
Jangan beri celah penularan
Ikuti protokol kesehatan
Bersama kita satu tujuan
Bersama kita satu kesatuan
Untuk Indonesia yang penuh harapan
Kita berikan kado perjuangan
"
EmoticonEmoticon
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.