Puisi Gemintang pelupuk kota


Selamat datang kembali di Lintang Indonesia, ini adalah puisi salah satu peserta Lomba Cipta Puisi Tingkat Nasional Lombaterbaru x infolombapuisi Deadline 1 Oktober. Puisi ini salah satu dari sekian banyak puisi yang dibukukan ke dalam buku yang berjudul, "Fantasy".

Untuk informasi lengkap lomba ini silakan klik di sini

Cover Buku Fantasy


Selamat menikmati puisi di bawah ini:



 "Gemintang pelupuk kota


Di kampung miskin…

Ada yang terlunta demi mendapat harsa

Ada seorang yang patah renta

namun tak menyerah, agar pelitanya tetap menyala


Daksa rimpuh membopong ribuan beban di punggung, hingga paku payung di kaki dianggap sandal berbulu

pada riuh malam si miskin menangis sesenggukan

bicaranya pada atap, 

'kan ku taruh gemintang di ufuk atas atapku'


yang lain sibuk tertawa hingga basah samudra

si miskin membisu dengan ribuan doa


jalan malioboro menjadi saksi bisu tentang dua orang yang berjuang dengan tabah tanpa petahu

hingga pintu langit membelah seribu

Tuhan menggendong hambanya yang tawakal, diberikannya yang teduh

'Ku payungi engkau wahai hamba-Ku'



Tangerang, 25 Agustus 2021

"


Previous
Next Post »

EmoticonEmoticon

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.