Dinia Merintih


Selamat datang kembali di Lintang Indonesia, ini adalah puisi salah satu peserta Lomba Cipta Puisi Tingkat Nasional Lombaterbaru x infolombapuisi Deadline 1 Oktober. Puisi ini salah satu dari sekian banyak puisi yang dibukukan ke dalam buku yang berjudul, "Fantasy".

Untuk informasi lengkap lomba ini silakan klik di sini

Cover Buku Fantasy


Selamat menikmati puisi di bawah ini:



 "Dinia Merintih


Cahaya menepi dari datangnya musim penghujan

Awan sabak bergerak perlahan-lahan

Bumi menangis, terus menangis

sampai hati turut meringis

di tengah wabah yang kian merebak

dan langit mulai menghitam,

di saat kondisi yang kian mencekam


Dunia sudah capai dan rimpuh

Banyak kejahatan yang tak selesai

dan perekonomian yang kini melumpuh

Mengharap bantuan dan kepulihan

Terlebih penghiburan dan kebebasan

Terhadap mereka yang kesusahan

dan yang mengalami keresahan


Kini kita saling menjaga diri

Mengatur kembali pola hidup secara mandiri

Agar menjadi lebih berdikari

Walau kini baru disadari

Ada tersirat pesan tersendiri

Tentang perilaku pribadi,

yang tidak tahu diri...


Manusia diperingatkan lagi dan diperhatikan,

menjauhkan diri dari kemaksiatan

Agar kesombongan diberi kerendahan

Agar pendosa diberi pengampunan

Agar hal duniawi ditinggalkan

Dan kebaikan kembali dijalankan

Demi hidup lebih berpendirian


Keprihatinan Tuhan terasa jelas

KesedihanNya juga terdengar jelas

Akan akhlak manusia yang kian menipis

Akan kebencian dan apatis

Maka daripada itu musibah diturunkanNya

Kemudian bertaubat kembali menghadapNya

Agar terhindar dari petaka dan penyakitnya


Mari berjuang untuk bangkit

Jangan sampai kita terjangkit

Lupakan masa lalu

Sebab semua akan berlalu

Tetap jaga kesehatan diri

Agar dunia berhenti merintih,

dan kembali berseri...

"


Previous
Next Post »

EmoticonEmoticon

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.