ANAK DARA

 "ANAK DARA

Karya oleh Husnul Jayati


Anak perempuan yang tengah memandangi dirinya

kala ia terduduk manis di depan meja yang bertenggerkan

kaca dan beberapa hiasannya yang tak sedikit di sana,

ada pula beberapa tangkai bunga yang berpadu dalam vas,

ada pula beberapa kain menjuntai mengikuti lekuk meja 

yang cukup besar itu, hai dara

Hm, maksudku anak dara yang dipanggil oleh orang yang

sangat senang denganmu sekarang, tersenyumlah 

engkau dengan sangat manis, 


Hai, anak dara. Tak kan ku panggil lagi dirimu anak perempuan

biasa yang sering singgah di depan pagar rumahku untuk

mengajakku mencari sayur di ladang, mengajakku bermain di

tepi sungai yang tiap sorenya akan dijemput oleh kedua ibu 

yang terengah-engah sembari membawa ranting kayu di tangannya.

Ingatlah, anak dara ini tetap menjadi cerita kita  berdua,

apakah orang lain boleh tahu dengan ini? Ku rasa kau boleh

saja bercerita, anak dara. Aku marah? Tidak.

Tenang anak dara, kita tidak umur nakal di angka delapan

atau sepuluh tahun, sekarang saja aku tepat ada di sampingmu,

karena hari ini adalah hari mu anak dara. Manis sekali,

pakaian putih dengan balutan yang membuat mu tampak

seperti ratu, jangan gugup anak dara.


Sorot mata orang-orang sekarang hanya tertuju padamu, anak dara.

Astaga, gugupmu kembali menyerang, tenang anak dara.

Sekarang dia yang kau nanti telah ada di sampingmu ada dara,

dia tak kalah menunjukkan senyum kemenangan melihatmu dengan

segala yang ada padamu, bukan hanya melihat anak perempuan seperti

lima belas tahun lalu yang tampak lugu dan senang dengan matahari

yang membakarmu, sekarang kau tampak seperti ratu baginya, anak dara.

Anak dara, berbahagialah. Ini hari mu, kenang dengan baik.

Akan terkenang dengan sangat baik untukmu, anak dara. 



"


Previous
Next Post »

EmoticonEmoticon

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.