SAAT KE LUAR RUMAH

 

Puisi di bawah ini adalah puisi peserta lomba cipta puisi tingkat nasional. Puisi ini telah lolos kurasi dan akan diterbitkan dalam buku yang berjudul,"Find It" 



SAAT KE LUAR RUMAH


Sejak pandemi terbit

Aku  bersiap  masuk dalam sepi yang panjang 

Mencari cita –cita  yang kabur   dari renungan

Sejak lulus dan menjadi beban negara


Aku melihat para ayah beternak nasib sepanjang jalan 

Ditikam panas matahari yang semakin tajam

Tubuh bersimbah pegal  dibasuh keringat 

Ditimbun  hutang  tanggungan 


Aku melihat para ibu memasak batu 

Sembari melukis air mata di wajahnya

 Menumpahkan kata –kata tunggu 

Pada anak anaknya yang sebentar lagi sekarat 


Aku  melihat anak –anak diterkam debu asap kendaraan

Menyanyi ke sana kemari

Tak ada lagi pulpen dan buku

Hanya ada semagat yang perlahan sayu


Aku melihat orang –orang antre sembako

Peninggalan penguasa yang entah kapan masuk penjara

Mengantongi butiran rejeki rakyat saat pandemi


Aku melihat pasar –pasar  ditumbuhi  kerumunan 

Memenuhi hawa nafsu dan diskonan 

Yang sudah terkekang 


Aku meihat rumah ibadah gersang 

Jarang ditumbuhi doa –doa para jamaah

Zikir – zikir mengental di atas sajadah rumah 


Aku melihat anak sekolah beribadah daring 

Mengerjakan tugas yang beranak pinak 

Dari pagi hingga lupa tanggal dan hari


Aku melihat  para janda kehilangan kasih sayang 

Aku melihat buruh pakbrik meratapi gajinya

Aku melihat pedagang kecil berkelana dalam sunyi

Aku melihat makam –makam berkembang biak

Aku melihat sanak keluarganya membekukan air nata


Aku melihat tubuhku diikuti bayang 

Semakin lama samar dan memudar

Previous
Next Post »

EmoticonEmoticon

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.