Bangkit

 

Puisi di bawah ini adalah puisi peserta lomba cipta puisi tingkat nasional. Puisi ini telah lolos kurasi dan akan diterbitkan dalam buku yang berjudul,"Find It" 



 Bangkit 


Hari itu tepat diwaktu kelulusanku

Hari itu adalah hari dimana

Antara senang dan sedih.


Semua bercampur aduk 

Menjadi satu

Ketika aku ingin mewujudkan

Suatu impianku.


Namun ia justru mematahkan 

Semangatku untuk mengejar

Impian itu

Semangatku yang sudah hancur.


Dia adalah ibuku

Dia meninggalkanku untuk selamanya

Disaat aku ingin membahagiakannya.


Dia pergi dan lupa memberitahuku

Cara menjadi orang yang penyabar dan kuat.


Namun aku dikuatkan oleh 

Suatu keadaan dimana aku

Harus bangkit

Disitulah aku melihat ayahku.


Aku mulai bangkit

Mewujudkan impianku

Untuk membahagiakan mereka

Meskipun hilang satu.


Ia berkerja keras untuk anak-anaknya 

tanpa memikirkan

Badannya yang sudah lelah

Namun ia tidak peduli.


Kami sangat kesepian

Tanpa ibu kebahagiaan

Keluarga ku tidak seperti dulu

Sunyi sepi hampa dan kosong


Semua tidak bisa melawan takdir nya tuhan

Jodoh rezeki maut 

Sudah diatur oleh maha kuasa.


Namun Aku dan keluargaku 

Selalu mendoakan ibuku disana

Semoga tenang dan ditempatkan

Disisi terbaik-nya.


Previous
Next Post »

EmoticonEmoticon

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.