CINTA SEJATI SEORANG SANTRI - Kumpulan Cerpen

 










Selamat datang di Lintang Indonesia. Di bawah ini adalah salah satu cerpen dari peserta Lomba Cipta Cerpen Tingkat Nasional Net 24 Jam. Cerpen ini lolos seleksi pendaftaran dan dibukukan ke dalam buku yang berjudul,"Sebuah Cerita Tentang Kepergian". Klik link di bawah ini untuk informasi lomba: 

https://www.net24jam.com/2021/10/lomba-cipta-cerpen-tingkat-nasional-net.html


Selamat Menikmati Cerpen di bawah ini:


KASIH SAYANG TUHAN

BY : AHMAD OKVANI TRI BUDI LAKSONO 


Matahari tampak malu malu melihat dunia, dihadang gerombolan awan seakan mengisyaratkan bahwa hari ini tidak akan baik baik saja. Memang benar hari ini tidak baik baik saja, Sabtu 16 Januari 2021 saya mendapatkan berita kurang menyenangkan. Setelah selesai sarapan saya siap siap bergegas berangkat bekerja. Tapi , kepala outsourching menelpon saya, Pak Shobirin Namanya

"" Maaf mas, kamu istirahat dirumah dulu, karena kamu reaktif covid 19"". Rasanya waktu berhenti tepat saa

"CINTA SEJATI SEORANG SANTRI

PENGARANG  : IPRAN SYAH


Ketika ifran berjalan menuju kelas majelis untuk mengaji dalam sebuah yayasan pesantren. Dia melihat seorang santriwati berada satu kelas dengannya. yang sangat indah akhlaknya, tutur bahasanya dan anggun wajahnya, Dia bernama hasanah. 

Dipesantren pun setiap hari ifran merasa bahagia setelah mengetahui seorang santriwati yang bernama Hasanah. yang baik akhlaknya, dan lebih bahagia lagi ifran diperbolehkan berteman dengannya.

Pada suatu ketika pertemanan pun menjadi akrab dalam sebuah majelis tersebut, Ifran tadinya tidak percaya bisa berteman dengan seorang santriwati yang sungguh memiliki akhlakul karimah seperti hasanah.

seiring berjalannya waktu, ifran pun sering bertukar cerita dengan hasanah, begitupun sebaliknya. 

Tapi tak disangka hasanah menceritakan prinsipnya kepada ifran

“Maaf mas ifran, saya dari awal masuk pesantren tidak ingin menjalin hubungan atau ada ikatan sama sekali dengan seorang santri putra sebelum menyelesaikan hafalan al-qur’annya.” ujar hasanah kepada ifran.

“tidak apa apa mbak hasanah, saya mendukung prinsip kamu dalam memperjuangkan al-qur’an kok, semangat terus ya hafalannya.” Balas ifran kepada hasanah.

Semenjak pernyataan itu, ifran yang tadinya mengagumi hasanah dengan dalih ingin memiliki, harus tertunda sampai hasanah menyelesaikan hafalannya.

Hingga akhirnya datang orang ketika dalam persahaban mereka dalam lingkup majelis tersebut. Dia bernama adi. yang menggoyahkan perasaan ifran kepada hasanah.

Hasanah orang yang baik, dia menerima semua pertemanan yang menurutnya itu menuju ke jalan allah. Hasanah pun menceritakan prinsipnya kepada adi.

Tapi adi tak menghiraukan prinsip dari hasanah, yang akhirnya adi menyatakan perasaannya kepada hasanah.

“mbak hasanah, saya sudah memendam perasaan kepada engkau, maukah engkau menjadi pendampingku kelak setelah kita pulang dari pesantren ini.?” Ungkapan adi kepada hasanah.

Hasanah pun menjawab “maaf mas adi, saya tidak bisa menerima cinta dari mas adi. Saya sekarang lebih mengutamakan hafalan saya mas adi”


“kita kan bisa menjalaninya dengan sabar mbak hasanah.?” Ujar mas adi

“saya tidak bisa mas adi, hafalan saya berat, saya harus fokus terlebih dahulu ke hafalan saya.” balas hasanah.

dan tentunya ifran sangat terpukul setelah mengetahui itu. Ifran yang selalu berusaha menjadi baik dalam menjaga hubungan persahabatan dengan hasanah dan akhirnya di tikung teman sendiri.

Tapi ifran sangat percaya dengan prinsip hasanah yang tidak akan menjalin hubungan sebelum menyelesaikan hafalannya. Dan ternyata benar, ungakapan rasa dari adi kepada hasanah ditolak mentah-mentah.

Ifran sangat bahagia, dan sampai melakukan sujud syukur setelah mengetahui bahwa hasanah telah menolak cinta adi.

 Sampai akhirnya hasanah menyadari bahwa adi tidak sebaik yang hasanah fikirkan yang tidak menunjukan arti dalam berjuang di jalan allah. 

Kemudan hasanah sadar, bahwa kang ifran lah yang bisa membimbing dia sampai kepada jalan yang diridhai.

Akhirnya hasanah kembali berteman akrab dengan ifran, ifran pun sangat senang dengan kejadian itu.

Dan sesekali mereka saling melempar senyuman ketika bertemu, dan sesekalipun mereka saling memberi semangat ktika bertemu didalam majelis. 

Sampai akhirnya hasanah menyeselesaikan hafalannya dan ifran menjadi pendamping hidupnya."

 

Previous
Next Post »

EmoticonEmoticon

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.