Kala Ku Siap Untuk Menghilang - Kumpulan Cerpen

 










Selamat datang di Lintang Indonesia. Di bawah ini adalah salah satu cerpen dari peserta Lomba Cipta Cerpen Tingkat Nasional Net 24 Jam. Cerpen ini lolos seleksi pendaftaran dan dibukukan ke dalam buku yang berjudul,"Sebuah Cerita Tentang Kepergian". Klik link di bawah ini untuk informasi lomba: 

https://www.net24jam.com/2021/10/lomba-cipta-cerpen-tingkat-nasional-net.html


Selamat Menikmati Cerpen di bawah ini:


Kala Ku Siap Untuk Menghilang

Oleh: Sri.Rahayu


     1 September 2021, hari dimana aku harus mencari banyak dukungan demi sebuah vote perlombaan yang sedang aku ikuti di Sosial Media. Hari itu aku terlalu bersemangat hingga diriku seperti orang yang gila akan vote demi masuknya karyaku di sebuah buku.

Aku selalu menyemangati diriku dengan sebuah kata "" Jika aku hanya tinggal nama di dunia ini, maka aku harus memiliki sebuah karya agar nama itu tetap hidup walaupun aku sudah tak ada di dunia ini."" Hingga hari itu, aku mengirim sebuah link ke beberapa orang, termasuk dia yang sempat aku kenal 5 bulan lalu, ya walaupun aku hanya 'tahu nama' dan bukan cerita tentangnya. Singkatnya aku mengirim pesan melalui aplikasi biru berlambangkan huruf F itu tanpa basa basi dan sedikit keraguan untuk mengirim.



https://www.lintang.or.id/2021/09/jangan-takut.html?m=1

Mohon bantuan dan dukungannya untuk membaca sampai selesai🙏

terimakasih🙏


     Teks itu terkirim begitu simple dan tentunya tanpa ada balasan apapun dari dia,aku memang tidak berharap lebih untuk mendapat balasan pesan itu apalagi balasan perasaan yang sempat aku miliki kepadanya. Selang beberapa minggu dari pesan yang sempat aku kirimkan itu, dia mengirimkan sebuah foto anak kecil yang menjadi temanku disana.


Dia : ""Rey nanyain nih""

Aku : ""Hay Rey, aaaa aku kangen, sini main yuk kita beli yakult hehe""

Dia : "" Aku tadi vc kok ga aktif?""

Aku : "" Lagi ga ada paket a hehe, besok aja ya aku yang vc""

 Lalu dia hanya menjawab oke dan ada sedikit canda disana yang menjadikan kita kini menjadi dekat dan sayangnya rasa yang sempat aku simpan dan ku lupakan itu kini tumbuh kembali tanpa sengaja. Dia hadirkan tawa dan sebuah harapan dalam setiap pesan-pesan singkat yang ia kirimkan padaku, namun mungkin akupun yang salah karena menaruh kembali harapan padanya.


     Andriansyah Atmaja, pria dingin yang memiliki kepribadian misteri bagiku. Pria yang hanya berbeda 3 tahun lebih tua dariku. Pria yang menyukai Ayudia Amalia wanita remaja yang baru saja berusia 18 tahun, cewek cupu yang hanya hobi merangkai kata demi kata untuk mengisi kegabutannya.

Bertemu hanya 3 bulan dan tanpa berbincang sedikitpun bahkan menyapa pun tidak pernah dilakukan bagaikan orang yang benar-benar asing dan tak mungkin bersama.

1 Oktober, pesan yang tak pernah ku sangka akan membawaku pada sebuah perasaan yang nyata walaupun terselip kata 'tidak mungkin bersama' aku yang merasa tidak akan pernah pantas untuk pria pendiam,baik dan pekerja keras untuk keluarganya. Pesan yang berisi candaan yang tidak pernah aku bayangkan sama sekali dalam duniaku.


Andriansyah Atmaja : "" Kapan menikah, lapar mau makan"" 

Ayudia Amalia : "" Nanyanya kebolak (kebalik), aa yang kapan menikah? nanya ke yang belum punya calon ya pasti tidak akan dijawab"" ucapku kepadanya

Andriansyah Atmaja : "" Sudah diwakilkan kan nanyanya,makasih ya hehe.""

Ayudia Amalia : "" Loh ga bisa gitu dong, ga adil tau.""

Ayudia Amalia : ""Yaudah deh ga apa-apa. Sama-sama.""

Singkatnya aku dan dia dekat hanya karena candaanya itu, sampai aku pun larut dalam canda yang selalu menjadikannya candu untukku. Dalam sela-sela canda itu ku kirimkan sebuah pesan yang tidak aku sangka jika ia pun memiliki tujuan yang sama dengan diriku.


Ayudia Amalia : "" Udah adzan, cepet kamu jadi imam.""

Andriansyah Atmaja : "" Iya ayo.""

Ayudia Amalia : "" Ah kamu, seperti yang serius saja.""

Andriansyah Atmaja : "" Iya seriusin,kenapa enggak?""

Ayudia Amalia : ""Haha, bercanda kali ahh. Yaudah mau sholat dulu ya.""


     Saling mengirim pesan menggunakan bahasa melayu,jawa,sunda dan indonesia adalah sebuah keunikan untuk diriku sendiri karena sebelumnya memang aku tidak pernah menemui orang seperti ini. For me she is unlimited, ia sangat mahir dalam berbahasa hingga pernah dia mengeluarkan bahasa asing yang memang sulit aku pahami, alhasil aku hanya mampu menggunakan translate walaupun masih salah dan tidak nyambung dengan apa yang dia katakan denganku.

     Aku tidak tahu apakah mencintaimu adalah takdir atau bahkan luka yang sengaja untukku. Namun aku sangat tidak bisa memahami mengapa setelah dirimu utarakan cintamu,perlahan dirimu menghilang tanpa bisa aku pahami. Tidak sampai satu bulan kau datang lalu pergi begitu saja.

Sebelum pergantian hari itu, dirimu berpamitan untuk pergi  dariku, yang awalnya aku ingin pergi dari duniamu karena sebuah problem yang tidak bisa kujelaskan itu  seketika dada terasa sesak akan kabar kepergian mu yang sangat tiba-tiba.

Ku memang tidak menahanmu untuk pergi dan aku pun tidak menanyakan lebih jauh mengapa dirimu ingin pergi, aku hanya sadar diri jika aku memang tak pantas untukmu sehingga ku persilahkan kepergianmu itu.

9 Oktober, pukul 00.19 WIB, memintaku untuk mengirim pesan pada aplikasi hijau itu, tak lama aku mengirimkan pesan itu dirimu menyatakan rasa yang telah di pendam dalam diam.


Andriansyah Atmaja : ""jujur je bambang suka sama batu . tapi kalo batu tak suke bambang tak apeu. yg penting bambang sudah mengungkapkan keluh kesah hati ini . cakap jeu yg jujur bila suka ya suka bila tak ya tak napa."" ucapnya kala itu.


     'Batu' adalah nama yang dirimu berikan untuk diriku karena sikap keras kepalaku, saling memberi nama panggilan satu sama lain. Ahh, bahagia rasanya jika mengingat kembali masa-masa itu. Namun,sudah ku katakan segala ketidakmungkinan untuk kita bersama walau sama sama saling menyukai, namun dengan yakinnya kau katakan jika semua akan baik-baik saja dan dirimu tetap akan memilihku untuk menjadi makmummu. Andai dirimu tahu jika kala itu aku sudah terbang sangat tinggi, namun tak lama kau pula yang menjatuhkannya. 21 Oktober, panggilan telepon yang sangat aku tunggu dan dirimu memintaku untuk memanggil My Husband tapi sayangnya setelah percakapan itu kaupun menghilang dan kita semakin merenggang :(.

Kau katakan rindu padaku, namun kau pun yang tak memberiku kabar. Aku yang terlalu berharap padamu atau memang hubungan ini yang tidak pernah bisa serius.

Aku mengerti ini salahku,karena seharusnya aku tertawa dikala dirimu melontarkan canda bukan malah menaruh hati dan harapan yang sekarang hanya membuat diriku terluka.


Untuk Andriansyah Atmaja ingatkah dengan permintaanmu yang ingin ku buatkan rangkaian kata sederhana tentangmu?


Ku fikir cuaca yang sedang tak bersahabat

ternyata memang aku sedang bersama pria kulkas

tak hanya dingin ku rasa, tapi ketidak pekaannya membuat ku bertanya

Bisakah kau menjadi api dikala aku kedinginan?

ku pikir kau seperti kulkas yang hanya dingin dan banyak diam.

ternyata kau adalah Es batu untukku

keras dan dingin sifatmu

namun kau selalu ku rindukan dikala aku sedang sendiri

teruntukmu pria kulkasku

tetaplah ada dikala suka dan duka


Ada apa denganku? 

Sedingin itukah diriku? 

ahh banyak sekali orang berkata aku adalah Es Batu.

Inginku seperti api dikala musim dingin

memberi kehangatan pada setiap raga yang ku sayang

ingin ku memberi pelukan hangat agar bisa memberi kenyamanan

Jika aku tak bisa menjadi api untuk menghangatkan

Hadirkanlah orang yang mampu menjadi api untukku

agar kehangatan tetap ada dalam duniaku.

dari aku Es Batu mu



     Hai Andriansyah Atmaja aku bersedia menjadi api untuk menghangatkan tubuhmu, namun setelah aku bersedia dirimu ternyata telah pergi tak tahu kemana dan mengapa. Inginku menanti, namun apakah penantian itu dapat menyatukan kita kembali atau hanya akan menambah luka dihatiku?

Kamu adalah pria yang aku cintai dalam diam. Aku tahu, kita tak akan pernah bisa bersama, karena aku memang tidak pantas hadir dalam hidupmu.

Kali ini, aku tak akan menunggu dirimu, ku persilahkan dirimu untuk pergi dan anggap saja kita memang tidak saling mengenal satu sama lain. Agar dirimu dapat menjalankan hari-harimu dengan damai dan fokus akan tujuanmu yang lain karena aku bukanlah rumah yang tepat untuk dirimu pulang:)

"


Previous
Next Post »

EmoticonEmoticon

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.