Malangnya Nasib Adinda

 


Selamat datang kembali di Lintang Indonesia, ini adalah puisi salah satu peserta Lomba Cipta Puisi Tingkat Nasional Lombaterbaru x infolombapuisi Deadline 1 Oktober. Puisi ini salah satu dari sekian banyak puisi yang dibukukan ke dalam buku yang berjudul, "Fantasy".

Untuk informasi lengkap lomba ini silakan klik di sini

Cover Buku Fantasy


Selamat menikmati puisi di bawah ini:



Malangnya Nasib Adinda


Tuhanku, sungguh malang nasib adinda

Dikesunyian, termenung ia menatap senja

 Ia Hidup lara sebatang kara

Tak tahu akan arah tujuannya


Air mata membanjiri pelipisnya

Terisak ia renungi nasibnya

rasa lapar  terus menyiksa perut mungilnya

Sungguh derita di atas derita baginya


Tuhanku, terenyuh hati ini melihat adinda

Kolom jembatan menjadi persinggahanya

Langit menjadi atap yang menaunginya

Tanah dan serakan sampah menjadi alas  tidurnya


Tangan kecilnya dipenuhi oleh butiran debu jalanan

Goresan-goresan luka nampak jelas dibadan

Kulitnya hitam legam karena sang surya

Sungguh prihatin melihat keadaannya


Tuhan

Ingin sekali hamba ulurkan tangan

Namun hamba tak dapat berbuat apa

Hamba juga bukanlah orang yang berada












"


Previous
Next Post »

EmoticonEmoticon

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.