Puisi ini adalah puisi salah satu peserta lomba puisi tingkat nasional yang lolos kurasi dan naskah ini akan dibukukan ke dalam buku yang berjudul :
SEMUA PESERTA NASKAHNYA DIBUKUKAN
πPEMESANAN KLIK LINKπ
πππππππππ
https://wa.me/message/VWQPOQPG6YYWA1
"AKU..
"Repertoar Pagi & Kota
Diteduh subuh mencium bibir pagi
Tubuh kota, damai tersetubuhi sepi
Angin sedang menggemari musim basah
Memberi istirahat bagi warga yang tak pernah lelah
Dua pagi,
Selatan mengirim hujan ke utara,
menundukan daun pohon di jalan kota
Remang, dingin, aroma tanah basah
Mengurung paksa manusia di dalam rumah
“Aih, kenapa kau mabuk lagi kawan?”
“Menikmati cita dan realita yang kian tak sejalan”, katanya
Cairan dalam botol sisa setengah saja,
menuang mantra lupa di atas meja
Tiga pagi,
Kereta pertama meninggalkan stasiun tua
Gerbong terakhir hilang dari jangkau cahaya
Mendekatkan peradaban ke peradaban lain
Mendesing, menusuk gelap di atas rel licin
“Aku akan mati bulan depan,
kanker mencuri hidup serta harapan.
Dipaksa hilang dari banyanya ingin”
Melanjutkan hidup di tempat lain
Empat pagi,
Pemulung keluar dari kolong-kolong kota,
mengundi peruntungan dan nasib dari sisa
Menyambung hidup tanpa perlu meng-iba
Sejalan hujan yang mulai reda
“Pekuburanmu akan indah! Jangan berang,
tau kau akan ditangisi banyak orang.
Sekarang bijaknya kau kuantar pulang,
ratap dan mabuk, akal tenggelam hilang”
Empat tiga puluh pagi,
Seruan ritual pagi sudah terdengar,
berbisik ke bumi berharap didengar
Melewatkan diri dari kota yang mulai bising
Kembali tertidur di kedalaman hening.
-R"
EmoticonEmoticon
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.