Sakit Hati

 Sakit Hati

Muhamad akib muharrom


Kelut-melut merapah benang kusut

Menapak jejak pintu dalam tebalnya kabut

Awalnya lapang kian terasa terdekap bisu

Namun siapa sangka diriku lugu mampu mendobrak dinding yang busuk


Kubangun istana megah untuk kau tempati

Kuhancurkan sluruh benteng yang kuat mengakar pada merah gelapnya pemilik emosi

Namun dirimu terlalu naif untuk meluluh-lantakkan kerajaan yang selama ini kutekuni

Mungkin rasa percaya tak kunjung kusuguhi kembali


Kurang apik kah senja di sore ini?

Yang katamu terlihat sangat cendayan di kala jumpa

Haruskan diriku menjadi fajar untuk memikat kembali?

Ataukah sinar lain telah singgah untuk menerangi?


Terguyur deras dinding tebal penuh perih

Tanpa kusadari manusia bodoh ini berjalan terlalu jauh di atas rekahan duri

Hingga langkah menapak mengusung diri runtuh ke kaki bukit

Tak kurasa sakit, kecuali pada hati


Previous
Next Post »

EmoticonEmoticon

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.