Ini adalah puisi salah satu peserta lomba cipta puisi tingkat nasional, puisi ini lolos kurasi dan akan dibukukan ke dalam buku yang berjudul,"Kenangan"
"Judul: surgaku yang menganak sungai
Aku membuka kedua mataku
Namun cahayanya langsung menimpaku
Aku menutupnya kembali
Lalu ku coba beberapa saat kembali
Kini cahaya itu tak lagi menghalangi netraku
Hanya ada ibu yang menjadikan tubuhnya sebagai penghalang cahaya yang begitu menusuk mata.
Saat ini...
Aku bisa melihat wajah sembab penuh kecemasan
Bersatu dengan deru nafas kelegaan.
Ya tuhan...
Ampuni aku..
Telah membuat salah satu pemegang surgamu berair mata bak menganak sungai
Aku merindukan ibuku.
Memeluknya dengan begitu erat
Dan tanpa keinginan sepihak.
Ibu..
Bukan ini yang kuinginkan
Tuhan..
Tolong beritahu padanya
Yang kuingin adalah ekspresi bahagianya
Bukan sendu bersimbah air mata."
EmoticonEmoticon
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.