https://www.lintang.or.id/2021/10/lomba-cipta-puisi-tingkat-nasional-net.html
Untuk melihat data peserta silakan kunjungi website www.net24jam.com
Selamat Menikmati puisi di bawah ini:
Lelakiku
Lelaki itu...
Suaranya menggelegar, langkahnya bagai panglima
terkesan garang bagi orang asing
namun pelukannya menghangatkan
sentuhannya sangat menenangkan
Lelaki itu...
Yang wajahnya hitam merah di bawah teriknya matahari
yang tiap tetes keringatnya jatuh tak terbilang
sekejap merasakan tiupan angin kedamaian
setiap kali melihatku tersenyum menantinya
Lelaki itu...
Tak pernah menuntut atas segala dukanya
tak pernah meminta letihnya terbayar
hingga aku melihat yang tak pernah ku lihat sebelumnya
tetesan air mata yang berisyarat
Lelaki itu...
Ingin berucap tetapi bibirnya rapat dan kaku
air matanya memberi tafsir yang tak mudah aku terima
dengan ketegaran yang ia tanamkan maka aku bisikkan
aku ikhlas, bahagialah, surga telah menantimu wahai lelakiku.
@momzefay
Kembali
Masih menjadi harapan yang di agungkan
atau menjadi masa lalu yang membusuk
berteriak di dasar lautan
menginginkan pembenaran namun tak di tengok
Kembali...berkenankah kembali
Yang tak lagi ragu untuk menemui
ayang tak lagi takut untuk di temui
berhenti bersembunyi dari drama kehidupan
Kembali...layakkah kembali
Biarkan mekar tanpa duri
izinkan bersinar tanpa berhias debu
berhenti mengecam di setiap nafas
Leburkah gumpalan duka ini
berbisik kepada siapa jika tak ada yang ingin mendekat
lidah yang mulai kaku
maka tinggallah hati yang kembali mengadu.
@momzefay
Pasrah
Tetap lurus atau mengubah jalan
beradu tak henti-hentinya
mengabaikan jiwa demi raga yang harus tetap kokoh
goresan merah yang tertoreh pada lembaran ini
tak hilang walau ceritanya berlalu
Lantas salah siapa
Salahku yang teramat mendambamu
ataukan kau yang salah menempatkanku
Aku yang terlalu lugu
ataukah kau yang terlalu acuh
Lantas siapakah yang harus geram
dengan adanya darah pada kisah ini
akankah pulih atau bahkan semakin mengecam
memutar waktu bukanlah kuasaku
kini biarlah yang berkuasa yang menuntunku.
@momzefay"
EmoticonEmoticon
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.