Ingatan Mata Sukinah

 


Selamat datang kembali di Lintang Indonesia, ini adalah puisi salah satu peserta Lomba Cipta Puisi Tingkat Nasional Lombaterbaru x infolombapuisi Deadline 1 Oktober. Puisi ini salah satu dari sekian banyak puisi yang dibukukan ke dalam buku yang berjudul, "Fantasy".

Untuk informasi lengkap lomba ini silakan klik di sini

Cover Buku Fantasy


Selamat menikmati puisi di bawah ini:



 "Ingatan Mata Sukinah


""Pagi saudara-saudari, ini sudah waktunya."" kata komandan itu

Selembar naskah pidato disahkan

Dengan jahitan kain merah dan putih

Merdeka! Menyebar seruan disela intaian sekutu


Meraba-raba aturan baru kita

Tujuan presiden pada tujuh kabinet berbeda

Berbagai gedung asing dinasionalisasi

Rubuh berdiri dari KPM menjadi Pelni


Urusan-masalah kini dipangku sendiri

Membuat pers dan demokrasi gantung diri

Lihat Trikora Dwikora senjata baru lagi

Sebelum tujuh jenderal dibantai dan dihabisi

Akhir jadi tahanan mati lubang kecil

Pelaku malam itu bengis tak pantas diampuni


Dualisme presiden tidak dikehendaki MPR

Harus menyambut presiden baru penentu nasib orde baru

Bergerak! Pembangunan mulai jalan sampai tujuh langkah

Ditemani peristiwa-peristiwa yang membuat gempar


Aku ingat kala empat mahasiswa menjadi korban 

Pada tragedi berdarah daerah jakarta

Kerusuhan juga terjadi dari ekonomi yang mati suri

Siasat teror bangkit di tengah kondisi sempit

Sudah ada gonta-ganti pemimpin untuk coba membenahi


Suara kota mulai tenang ....

Kedipan mata memerahku bahkan sudah terdengar 

Tak ada lagi pekikkan dan tetesan darah sana-sini

Kita mulai sadar kesalahan sendiri

Dengan terbuka mulai bangkit hati-hati


Denpasar,6 September 2021


"


Previous
Next Post »

EmoticonEmoticon

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.