Selamat menikmati puisi di bawah ini:
"Ingatan Mata Sukinah
""Pagi saudara-saudari, ini sudah waktunya."" kata komandan itu
Selembar naskah pidato disahkan
Dengan jahitan kain merah dan putih
Merdeka! Menyebar seruan disela intaian sekutu
Meraba-raba aturan baru kita
Tujuan presiden pada tujuh kabinet berbeda
Berbagai gedung asing dinasionalisasi
Rubuh berdiri dari KPM menjadi Pelni
Urusan-masalah kini dipangku sendiri
Membuat pers dan demokrasi gantung diri
Lihat Trikora Dwikora senjata baru lagi
Sebelum tujuh jenderal dibantai dan dihabisi
Akhir jadi tahanan mati lubang kecil
Pelaku malam itu bengis tak pantas diampuni
Dualisme presiden tidak dikehendaki MPR
Harus menyambut presiden baru penentu nasib orde baru
Bergerak! Pembangunan mulai jalan sampai tujuh langkah
Ditemani peristiwa-peristiwa yang membuat gempar
Aku ingat kala empat mahasiswa menjadi korban
Pada tragedi berdarah daerah jakarta
Kerusuhan juga terjadi dari ekonomi yang mati suri
Siasat teror bangkit di tengah kondisi sempit
Sudah ada gonta-ganti pemimpin untuk coba membenahi
Suara kota mulai tenang ....
Kedipan mata memerahku bahkan sudah terdengar
Tak ada lagi pekikkan dan tetesan darah sana-sini
Kita mulai sadar kesalahan sendiri
Dengan terbuka mulai bangkit hati-hati
Denpasar,6 September 2021
"
EmoticonEmoticon
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.