Selamat menikmati puisi di bawah ini:
"Sosok yang dirindu
Di titik sendu sebuah fatamorgana
Tertawa seorang anak sembari berkaca
Hatinya fana namun tak dapat ia beranjak
Lamunan nya melayang melihat insan yang lalu lalang dan berkata
Apa yang mereka pikirkan?
aku tidak lah sedang berkaca dengan tawa yang indah
Dan cermin nan rupawan
Bahkan, sesuatu yang dapat memantulkan gambaran diriku pun
Tak pernah aku genggam
Ya, kaca itu adalah matanya
Matanya yang menangis dan berkaca
Sayup-sayup pun terbenak juga dalam pikirannya
Apakah itu kebahagian?
Padang tandus ini tak pernah memberiku tangisan
Maupun gejolak keharmonisan
aku hanya berjalan menyusuri nasib
Sesekali pun ia tertegun dan terguncang
Melihat suatu kerumunan
Keluarga yang lengkap"
EmoticonEmoticon
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.